Haha :D

Online TV

    Warung Bebas TV Streaming

    Clock clock =D

    Selasa, 08 Februari 2011

    Siapa Bilang Musik Sampah Ga Asik…




    Dengan bermodalkan galon air mineral, seng bekas, botol-botol yang diisi air, tong sampah, panci penyok, pralon besi dan peralatan ala kadarnya sebuah ritme musik bergulir begitu harmonis dan mengisi seluruh atmosfir ruangan hingga membuat seluruh penonton melonjak bertepuk tangan bahkan bergoyang dengan masive-nya. Begitulah dengan kemunculannya tidak hanya instrumentalia yang ditonjolkan namun juga kerjasama antara pemainnya dari sibuk memukulkan hingga mengajak seluruh hadirin untuk ikut serta mendukung menjadi sebuah kesatuan musikalitas yang sangat dasyat walau masih agak aneh ditelinga.
    Secara sekilas pengolahan tempo musiknya sejenis dengan musik yang dipakai untuk karnaval di negara Brazil dan perayaan  di negara-negara Afrika dimana penuh keserasian dan pergerakan tiap pemainnya, walaupun hingar bingar namun apabila dinikmati akan terasa alur yang bersemangat dan menggugah untuk ikut bereksplorasi kedalam satu kesatuan tempo cepat. Sepertinya tidak mungkin suara alat yang berasal dari sampah mampu menghasilkan kegemilangan harmoni seperti yang ditampilkan oleh musik dari alat yang umum kita lihat.
    Hal tersebut tidak hanya membawa nuansa baru yang segar dalam bermusik namun juga menarik diamati sebagai sebuah alternatif alat musik seperti marching band, hanya saja dengan kualitas harga alatnya yang jauh lebih murah. Pertanyaannya mengapa tidak dipakai sebagai salah satu metode pengajaran bagi siswa sekolah umum yang baku, apalagi hal tersebut sangatlah berguna dan mudah untuk dicari disekitar kita.
    Bagi sekolah favorit, nasional plus atau sekolah internasional memiliki studio musik yang berisikan alat instrument lengkap merupakan hal yang biasa namun bagi sekolah yang terletak di pinggir kota ataupun didalam pelosok desa terpencil hal tersebut merupakan suatu mimpi yang sangat sulit terwujud bahkan hanyalah bualan semata, sama seperti janji-janji para pejabat untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan namun ujung-ujungnya juga menjadi tender proyek penyediaan barang dan alat demi pengayaan diri sendiri. Pengenalan musik sampah yang ramah lingkungan dan memiliki sumber daya alam yang tiada habisnya selama manusia masih mengkonsumsinya ini adalah suatu jalan keluar yang menarik
    Kini dengan adanya jaringan yang makin meluas  komunitas musik sampah ini berkembang dan menjamur hingga mengadakan kontes-kontes bertajuk ‘junk percussion’ disertai dengan workshop bagi yang ingin mempelajarinya. Bantuan dan support dari pemerintah merupakan hal yang positive untuk mewadahi baik dalam bidang pendidikan, sumberdaya manusia, pelatihan, kompetisi atau apapun juga yang jelas bukan dalam acuan proyek semusim saja namun berlanjut hingga membentuk budaya lokalitas bermusik sendiri ditiap daerah atau bahkan nasional sekalipun. Hal ini diperkuat oleh banyak ahli yang memperdalam masalah remaja di dunia modern dimana sarana dan prasarana kurang mendukung maka biasanya para pemuda menyalurkan hobinya kearah yang lebih negatif; seperti dugem, tawuran, obat-obatan terlarang, seks bebas, anggota geng, balap liar, dsb. Karena itu penyaluran yang positif seperti masuk kedalam organisasi LSM, musik, drama, agama, visual art merupakan sebuah jalan keluar yang pastinya mampu membimbing anak menuju kedewasaan dan membanggakan pada lingkungannya.
    Musik sampah jadi solusi murah dan ramah lingkungan kenapa tidak?

    0 comments:

    Posting Komentar

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms